PROGRAM PASCASARJANA
BIDANG STUDI PENDIDIKAN
BIOLOGI
Nopember 2010
ASAM NUKLEAT
1. Pendahuluan
Asam nukleat merupakan campuran suatu protein dasar dan asam organic yang
mengandung fosfor. Asam nukleat terdiri atas
DNA (deoxyribonucleic acid)
dan RNA (ribonucleic acid).
DNA merupakan material genetic
dari sel, yang mengandung gen. Suatu gen digambarkan sebagai segmen DNA yang
dengan cepat diekspresikan sebagai polipeptida, seringkali sebagai protein atau
enzim. DNA terdapat dalam kromosom sel, dengan satu atau lebih kromosom
berisikan genom. Genom merupakan suatu komponen tunggal akan informasi genetik
suatu sel. Selama pembelahan sel DNA kromosom harus memproduksi replika
(duplikat) dirinya yang persis sama untuk pemisahan dan partisi ke dalam sel
turunan. Replikasi duplikat DNA disebut reflikasi.
Untuk pertumbuhan dan
perkembangbiakan sel normal, DNA harus dilindungi dari berbagai jenis
kerusakan. Kerusakan bisa disebabkan
oleh radiasi Ultra Violet, yang dapat melibatkan perubahan kimia pada
DNA sehingga terjadi mutasi yang mengganggu. Sel memiliki kemampuan untuk
membetulkan dan memperbaiki kerusakan. Mekanisme perbaikan nya adalah
melibatkan sintesis DNA baru yang mengganti bagian yang rusak.
Dna dalam kromosom sebagian besar organisme
merupakan helik ganda, yakni terdiri atas dua rantai polideoksinukleotida yang
melilit mengelilingi satu sama lain dalam bentuk heliks. Suatu replika dna
merupakan duplikat yang persis sama dari dna itu sendiri.
Setiap rantai dari heliks
ganda dna terikat pada rantai yang satunya melalui pasangan basa komplomenter,
yakni adenin (A), di salah satu rantai berikantan hidrogen dengan timin (T)
pada rantai berikutnya, dan guanin (G) dengan sitosin (C). Untuk mendapatkan
dulikat persis suatu urutan nukleotida (basa), kedua rantai DNA harus dilepas
gulungannya dari satu sama lain untuk memungkinkan masing-masing rantai tunggal
berperan sebagai templat untuk sintesis yang baru. Dengan demikian, penyususnan
urutan dalam rantai yang baru disintesis adalah ditentukan oleh spesifitas
pasangan basa pada urutan dalam templat.
Untaian DNA yang berperan
sebagai templat untuk reflikasi adalah :
AC
GC
CG
TA
TA
AT
AT
GC
CG
CG
CG
GC
TA
AT
CG
GC
AT
|
AT AT
GC GC
CG CG
TA TA
TA TA
AT AT
AT AT
GC GC
CG
CG
CG
GC
TA
AT
CG
GC
AT
|
AT
GC
CG
TA
TA
AT
AT
GC
CG
CG
CG
GC
TA
AT
CG
GC
AT
|
AT
GC
CG
TA
TA
AT
AT
GC
CG
CG
CG
GC
TA
AT
CG
GC
AT
|

![]() |
Komponen & Arah Replikasi
![]() |
|||
![]() |
Replikasi pada DNA sirkuler
![]() |
|||
![]() |
2. Asam Nukleat Dan Konstituen Kimianya.
Asam nukleat utama dalam inti sel adalah asam dioksiribonuleat (DNA). Molekul inni memiliki gula pentosa
deosiribosa sebagai salah satu
konstituen kimianya. Kini telah diketahui bahwa dna adalah materi
genetic. Tipe lain asam nukleat yakni asam
ribonukleat (RNA), yang memiliki ribose menggantikan deoksirebosa. RNA
berperan utama dalam transmisi informasi genetic dari DNA menjadi protein.
Hidrolisis sempurna pada DNA atau RNA oleh asam membelah molekul tersebut
menjadi campuran basa nitrogen, 2-deoksi-d-ribosa (atau D-ribosa pada RNA), dan
ortofosfat. Terdapat dua tipe umum
basa nitrogen dalam DNA maupun RNA yaitu pirimidin dan purin. Pirimidin merupakan turunan dari senyawa
heterosiklik pirimidin.
H
C












1
N

![]() |
![]() ![]()
![]() ![]()
![]()
H
SITOSIN
(2-Oksi-4-aminoprimidin)
|
![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]()
O
![]()
H
TIMIN
(2,4-dioksi-5-metil primidin)
|
![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]()
O
![]()
H
URASIL
(2,4-dioksiprin)
|
Purin adalah turunan dari senyawa cincin-fusi
purin
H
C

















N N
H
Purin
![]() |
![]() ![]() ![]() ![]() ![]()
![]() ![]()
![]()
H
Adenin
(6-aminopurin)
|
![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]()
![]() ![]() ![]() ![]() ![]()
H
Guanin
(2-amino-6-oksipurin)
|
penomoran posisi dalam cincin dibuat berdasarkan konvensi (IUPAC).
Primidin utama yang di temukan
dalam dna adalah timin dan citosin, sedangkan dalam rna yakni urasil dan
citosin. Ketiga pirimidin ini berada dalam tipe dan posisi gugus kimia yang
menempel pada cincin.
Timin adalah 5-metil-2,4-diosipirimidin
Citosin adalah 2-oksi-4-aminopirimidin
Urasil adalah 2,4-dioksipirimidin
Struktur dari ketiga pirimidin diatas adalah
![]() ![]()
C
![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]()
N
H
Timin
|
![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]()
![]()
N
H
Citosin
|
![]() ![]()
C
![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]()
N
H
Urasil
|
Timin juga bisa digambarkan
sebagai 5-metilurasil. Pirimidin
termitilasi lainnya ditemukan dalam sebgaian asam nukleat. Metilasi citosin
dalam dna maupun rna mempunyai implikasi biologis penting yang berkaitan dengan
perlindungan material genetik dan ekspresinya.
5-Bromurasil adalah analog
dari timin, yang berbeda hanya pada substituten C-5 (Br menggantikan CH3).
Kedua macam substituten ini mengisi ruang yang kurang lebih sama, dan enzim
yang bertanggungjawab untuk membuat dna dapat mengakomodasi keduanya sehingga
memungkinkan 5-bromourasil masuk kedalam dna dalam beberapa sel dan virus tipe
tertentu. Sifat ini bisa dimanfaatkan untuk mempelajari dna. Purin utama ynag
ditemukan dalam dna adalah adenin dan guanin.
Semua pirimidin maupun purin
bisa terdapat dalam bentuk isomer alternatif yang disebut toutumer. Contoh a;
urasil bisa terdapt dalam bentuk keto atau enol. Adenil tidak bisa ditulis
dalam bentuk etol, karena adenin tidak memilki gugus keto. Namun demikian
adenin bisa berisomerisasi menjadi bentuk tautumer imino
3. Nukleosida
Nukleosida yaitu ikatan antara
pirimidin/purin dengan gula (2-deoksi-D-ribosa atau D-ribosa) dalam suatu struktur
asam nukleat. Nukleosida yang mengandung deoksiribosa disebut
deoksiribonukleosida, dan yang mengandung ribosa disebut ribonukleosida.
Nukleosida purin memiliki ikatan b-glikosida dari N-9 pada basa ke C-1 pada
gula. Dalam nukleosida pirimidin, ikatan ini yakni dari N-1 pada basa ke C-1
pada gula. Penamaan dari nukleosida adalah :
Adenin yang berikatan pada ribosa disebut adenosin
Urasil berikatan pada ribosa disebut uridin
Guanin berikatan pada ribosa disebut
guanosin
Guanin berikatan pada deoksiribosa disebut
deoksi guanosin
Citosin berikatan pada
deoksirebo disebut deoksicitidin
Timin berikatan pada deoksiribosa disebut deoksitimidin.
Struktur dari nukleosida :

4. Nukleotida
Nukleotida adalah ester asam
fosfat dari nukleosida, dengan fosfat pada posisi C-5’. Nukleotida dengan
fosforilisasi pada posisi lain telah diketahui, tetapi bukan merupakan komponen
asam nukleat. Nukleotida yang mengandung deosiribosa disebut
deoksiribonukleotida, dan nukleotida yang mengandung ribosa disebut
ribonukleotida.
Beberapa nukleotida dan
deosiribonukleotida dalam tabel dibawah ini adalah
Basa
|
Ribonukleotida
|
Deoksiribonukleotida
|
Adenin, A
|
Asam adenilat, AMP
|
Asam deoksiandenilat, dAMP
|
Guanin, G
|
Asam guanilat, GMP
|
Asam deoksiguanilat, dGMP
|
Citosin, C
|
Asam citidilat, CMP
|
Asam deoksicitidilat, dCMP
|
Urasil, U
|
Asam uridilat, UMP
|
Asam deoksiuridilat, dUMP
|
Timin, T
|
Asam timidilat
|
Asam deoksitimidilat, dTMP
|
Struktur nukleotida

5. Polinukleotida
Asam nukleat DNA maupun RNA
merupakan polinukleotida, yakni merupakan polimer dari beberapa tipe
nukleotida. Nukleotida-nukleotida ini bergabung satu sama lain melalui ikatan
fosfodiester antara C 3’ pada satu nukleotida dengan C 5’ pada nukleotida
sebelahnya. Struktur bagian rantai poliribonukletida (RNA) yang mengandung adenin guanin, dan citosin
6. Struktur DNA
DNA mengandung adenin, timin,
guanin, dan citosin sebagai basa. Metode yang paling sederhana untuk menentukan
urutan nukleotida dari DNA adalah dengan menggunakan enzim DNA polimerase yang
mengkatilisis sintetis DNA.
Komposisi basa DNA dalam berbagai spesies
Spesies
|
Komposisi basa (mol %)
|
|||
G
|
A
|
C
|
T
|
|
Sarcina lutea
|
37,1
|
13,4
|
37,1
|
12,4
|
Alcaligenes faecalis
|
33,9
|
16,5
|
32,8
|
16,8
|
E.coli K12
|
24,9
|
26,0
|
25,2
|
23,9
|
Biji gandum
|
22,7
|
27,3
|
22,8
![]() |
27,1
|
Bovine thymus
|
21,5
|
28,2
|
22,5
![]() |
27,8
|
Hati manusia
|
19,5
|
30,3
|
19,9
|
30,3
|
Saccharomyces cerevisiae
|
18,3
|
31,7
|
17,4
|
32,6
|
Clostiridium perfringens
|
14,0
|
36,9
|
12,8
|
36,3
|
*citosin + metilcitosin
Komposisi basa DNA ginjal
manusia adalah sama sperti untuk hati manusia, yang ditunjukkan dalam tabel
diatas, karena komposisi basa DNA merupakan karakteristik dari spesies tertentu
dan tidak bervariasi antara satu tipe sel dengan tipe sel lain. Hal ini
menujukkan fakta bahwa urutan nukleotida dan informasi genetiknya pada tiap
tipe sel di dalam suatu organisme adalah persis sama. Akan tetapi informasi ini
diekspresikan secara berbeda dalam berbagai tipe sel dari suatu organisme.
DNA merupakan molekul rangkap,
yakni dua rantai polinukleotida dihubungkan satu sama lain melalui pasangan
basa tertentu. Adenin salah satu untai berpasangan dengan timin dalam untai
yang alin, sedangkan ganin berpasangan dengan citosin. Kedua rantai ini disebut
komplementer. Ikatan hidrogen terbentuk diantara basa-basa yang berhadapan
didalam suatu pasangan.
Struktur primer DNA :


Struktur sekunder DNA

Perbandingan Heliks-heliks DNA
Parameter heliks
|
A-DNA
|
B-DNA
|
Z-DNA
|
Kaidah
|
Kanan
|
Kanan
|
Kiri
|
Pasang basa perputaran
|
11
|
10
|
12
|
Rise (nm)
|
0,29
|
0,34
|
0,37
|
Pitch
|
3,2
|
3,4
|
3,5
|
7. Struktur RNA
RNA terdiri atas rantai
poliribonukleotida yang basanya biasanya adalah adenin, guanin, urasil, dan
citosin. RNA ditemukan dalam nukleus dan maupun sitoplasma sel. Ada tiga tipe
RNA yaitu transfer RNA (tRNA), ribosomal
RNA (rRNA), dan mesenger RNA (mRNA). RNA berperan dalam ekspresi informasi
genetik. tRNA berfungsi sebagai suatu adapter dalam sintesis rantai
polipeptida.
Struktur Pirmer RNA ;


Struktur Sekunder RNA (mRNA, tRNA, rRNA)

N0
|
Parameter
|
DNA
|
RNA
|
1
|
Nukleotida
• Karbohidrat
•
Basa
|
Deoksi ribose
A, G, C dan T
|
Ribose
A, G, C dan U
|
2
3
|
Struktur primer
Struktur Sekunder
|
Linier atau sirkuler
Untai ganda
|
linier
Untai Tunggal
|
4
|
Struktur Tersier
• linier
•
sirkuler
|
Umumnya relaks
Relaks, coil atau supercoil
|
mRNA, tRNA dan rRNA
|
5
|
Enzim pemotong
|
DNAse
|
RNAse
|
Sifat DNA dan RNA:
- Padatan Putih yang mudah larut dalam air membentuk larutan yang tak berwarna, sukar larut dalam pelarut organik
- Serapan maksimum pada 260 nM
- Pada elektroforesis bergerak ke kutub positip dengan kecepatan sesuai dengan panjang dan konformasinya
- Dapat divisualisasikan oleh Etidium bromida dibawah lampu uv
- Satuan panjang; pb atau Kpb untuk DNA dan nt untuk RNA
No comments:
Post a Comment